Selasa, 04 Februari 2014

PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG

STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
Strategi pembangunan tidak seimbang merupakan lawan dari strategi pembangunan seimbang. Menurut konsep ini, investasi seyogyanya dilakukan pada sektor yang terpilih daripada secara serentak di semua sektor ekonomi. Konsep pembangunan tidak seimbang ini dikenalkan Albert O. Hirschman dalam bukunya yang berjudul The Strategy of Economic Development (1958). Menurut Hirschman, investasi pada satu industri ataupun sektor-sektor yang strateggis dinilai akan mampu membuka kesempatan investasi baru dan membuka jalan bagi proses pembangunan selanjutnya. Menurut Hirschman, pola pembangunan tidak seimbang ini didasarkan oleh beberapa pertimbangan, yaitu:
1.      Secara historis, proses pembangunan ekonomi yang terjadi mempunyai corak yang tidak seimbang.
2.      Untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya yang tersedia.
3.      Pembangunan tidak seimbang akan berpotensi untuk menimbulkan kemacetan (bottlenecks) atau gangguan-gangguan dalam proses pembangunannya, tetapi hal tersebut dinilai akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya.
PEMBANGUNAN TIDAK SEIMBANG ANTARA SEKTOR PRASARANA DAN SEKTOR PRODUKTIF
Persoalan mendasar yang dianalisis Hirschman dalam strategi pembangunan tidak seimbang adalah bagaimana cara untuk menentukan proyek pembangunan yang harus didahulukan berdasarkan suatu prioritas tertentu. Argumen utama yang mendasari pemikiran Hirschman adalah karena proyek-proyek tersebut memerlukan penggunaan modal dan sumberdaya lainnya yang tidak sedikit, dan seringkali melebihi modal dan sumberdaya yang tersedia, agar penggunaan berbagai sumberdaya yang tersedia tersebut dapat optimal maka diperlukan usaha pengalokasian sumberdaya yang efektif dan efisien.
  Cara pengalokasian sumberdaya tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • ·           Cara pilihan pengganti, yaitu suatu cara pemilihan proyek yang bertujuan untuk menentukan apakah  proyek A atau proyek B yang harus dilaksanakan.
  • ·         Cara pilihan penundaan, yaitu suatu cara pemilihan proyek yang menentukan urutan proyek yang dilaksanakan. Dengan kata lain, suatu cara pemilihan proyek dengan menentukan apakah proyek A atau proyek B yang harus didahulukan.
Berdasarkan prinsip pemilihan proyek di atas, Hirschman menganalisis masalah alokasi sumberdaya antara sektor prasarana atau Social Overhead Capital (SOC) dengan sektor produkktif yang dapat langsung menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat atau Direct Productive Activities (DPA). Menurut Hirschman, ada tiga macam pendekatan dalam pengembangan sektor prasarana dan sektor produktif, yaitu:
  1. §  Pembangunan seimbang antara kedua sektor tersebut
  2. §  Pembangunan tidak seimbang di mana pembangunan sektor prasarana lebih ditekankan
  3. §  Pembangunan tidak seimbang di mana sektor produktif lebih ditekankan.

PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Menurut Hirschman, di dalam sektor produktif, mekanisme pendorong pembangunan yang tercipta sebagai akibat dari adanya hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan baku dalam industri lainnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Pengaruh berkaitan ke belakang(backward linkage effects): dimana ada rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menyediakan input (bahan baku) bagi industri tersebut.
Pengaruh berkaitan ke depan(forward linkage effects): dimana ada rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menggunakan produk industri yang pertama sebagai input (bahan baku) mereka.
Menurut Hirschman, ada dua jenis industri berdasarkan atas seberapa besar tingkat keterkaitan antarindustrinya, yaitu:
  • §  Industri satelit, industri ban mobil dan karoseri merupakan industri satelit dari industri mobil
  • §  Industri non-satelit, industri mobil tidak memiliki kaitan sama sekali dengan industri minuman ringan, oleh karena itu mereka termasuk dalam kelompok industri non-satelit.

Berikut adalah beberapa karakteristik industri satelit, yaitu:
  • §  Lokasinya berdekatan dengan industri induk sehingga akan dicapai satu skala efisiensi tertentu atas interaksi antarmereka.
  • §  Industri-industri tersebut menggunakan input utama yang berasal dari produk industri induk atau industri tersebut menghasilkan produk yang merupakan input dari industri induk, tetapi bukan merupakan input utama.                                                                                                    
  •  Besarnya industri satelit tidak akan melebihi industri induknya.
KRITIK TERHADAP STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
Strategi pembangunan tidak seimbang, seperti yang dikemukakan Hirschman, merupakan suatu doktrin yang realistis dan mempertimbangkan hampir seluruh aspek dalam perencanaan pembangunan. Berbagai insentif, hambatan dan perlawanan terhadap pembangunan dikaji dengan tepat dan cermat. Penekanan Hirschman pada strategi “promosi ekspor” dan “subtitusi impor” telah memberkan sebuah sentuhan realisme. Dia tidak menyetujui perencanaan totaliter macam negera-negara sosialis, tetapi dia juga tidak mendukung mekanisme pasar bekerja sendiri dalam perekonomian. Oleh karena itu, Hirschman dapat dikatakan sebagai pendukung sistem ekonomi campuran.
Terlepas dari itu semua, konsep pembangunan tidak seimbang ini juga tidak luput dari beberapa keterbatasan, yaitu:
  • ·         Kurangnya perhatian pada komposisi, arah dan waktu pertumbuhan tidak seimbang
  • ·         Mengabaikan kemungkinan timbulnya konflik internal
  • ·         Kurangnya sumberdaya yang dimiliki di NSB
  • ·         Rendahnya mobilitas sumberdaya di NSB
  • ·         Adanya ancaman inflasi
  • ·         Terlalu banyak penekanan pada investasi.



1 komentar: